Si Mamat seorang pemuda yg lugu..
Pekerjaanya sbg tukang tambal ban dipinggir jalan..
masuk kepala 4. Ibunya tiap hari ngomel agar Mamat
lekas berumah tangga krna Mamat adalah anak tunggal.
Suatu hari ibunya membawa pulang seorang anak gadis
tuk dijodohkan sama Mamat.
Krn gak mau mengecewakan ibunya,,
Mamat menerima gadis tsb utk menjadi istrinya..
Singkat cerita mereka pun menikah, dan tibalah pada saat malam pertama..
Dari Is'ya sampe hampir subuh Mamat yg lugu itu belum
bisa mencapai "SASARAN TEMBAK" walaupun sudah
berusaha semaksimal mungkin.
Diapun keluar dari kamar meninggalkan istrinya yg
bengong dan kmbali dgn membw sebaskom besar air..
Kemudian Mamat menyuruh istrinya duduk didalam
baskom tersebut dengan mengangkangkan kakinya. Istrinya dgn
patuh melaksanakan perintah si Mamat walaupun dgn
hati penuh tanya.
Tiba2 Amat berteriak kegirangan setelah dilihatnya
gelembung2 udara kecil pada baskom.. "
OALAaahhH....RUPANYA DI SITU TOH LUBANGNYA"
((•͡˘˛˘ •͡) ĦϋĦ..!! dasar tukang tambal ban...
Dari Is'ya sampe hampir subuh Mamat yg lugu itu belum
bisa mencapai "SASARAN TEMBAK" walaupun sudah
berusaha semaksimal mungkin.
Diapun keluar dari kamar meninggalkan istrinya yg
bengong dan kmbali dgn membw sebaskom besar air..
Kemudian Mamat menyuruh istrinya duduk didalam
baskom tersebut dengan mengangkangkan kakinya. Istrinya dgn
patuh melaksanakan perintah si Mamat walaupun dgn
hati penuh tanya.
Tiba2 Amat berteriak kegirangan setelah dilihatnya
gelembung2 udara kecil pada baskom.. "
OALAaahhH....RUPANYA DI SITU TOH LUBANGNYA"
((•͡˘˛˘ •͡) ĦϋĦ..!! dasar tukang tambal ban...